Senin, 21 Oktober 2013

Jaringan Internet-Chapter1 (TCP/IP-DOD)



CHAPTER 1
TCP/IP-DOD

1.1       KONSEP DASAR TCP/IP
 TCP/IP merupakan suatu model protokol komunikasi data yang sangat memberikan perubahan besar pada dunia komunikasi dan komputer. Protokol TCP/IP ini dapat memberikan suatu standar yang diakui secara internasional dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan dunia komputer khususnya pada jaringan komputer. Dimana protokol ini dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walapun komputer tersebut menggunakan platform sistem operasi yang berbeda. TCP/IP ini mempunyai 5 layer. Berbeda dengan OSI Model yang mempunyai 7 layer. Adapun layer tersebut antara lain Physical Layer, Network Access Layer, Internet Layer, Transport Layer dan Application Layer. Kelima layer tersebut mempunyai fungsi dan tanggungjawabnya masing-masing seperti halnya layer yang ada pada OSI Model tersebut.
TCP/IP juga merupakan
  pengetahuan dasar bagi seorang network administrator.Tanpa mengenal TCP/IP seorang hacker sekalipun kemungkinan tidak dapat melangkah maju di dunia perhackingan. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan awal dari segala hal yang berhubungan dengan jaringan computer saat ini.
Banyak orang yang mengesampingkan pentingnya mempelajari TCP/IP. Mereka mengaku dirinya hacker tetapi tidak mengerti sama sekali apa itu TCP/IP. Merasa dirinya telah menjadi hacker, apabila bias membuat crash ataupun menyusup ke resource sebuah server, padahal bukan itu maksud dari kegiatan hacking. Hacker itu adalah orang yang haus akan pengetahuan, bukan haus akan penghancuran. Hacker adalah seseorang yang merasa dirinya harus berpacu dengan waktu untuk memahami dan menguasai teknologi, merasa tertantang untuk belajar lebih dari orang lain, dan bersedia membagi pengetahuan yang ia miliki untuk meningkatkan potensi.
Untuk menjadi hacker dibutuhkan kerja kerja keras, semangat, motivasi yang tinggi serta pemahaman atas seluk-beluk internet itu sendiri.Tanpa hal-hal tersebut mustahil dapat menjadi seorang hacker yang tangguh.
Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber kekomputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar kekomputer yang dituju. Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan. Alasan pertama, computer tujuan berada jauh dari komputer sumber.Sehingga paket data yang dikirimkan bias saja hilang atau rusak di tengahjalan. Alasan lainnya,mungkin computer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket data dari/kekomputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap system operasi tertentu.
1.1.1        Apa itu TCP/IP ?
TCP/IP (singkatandari Transmission Control protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan kumpulan computer untuk berkomunikasi dan  bertukar data di dalam suatu jaringan pada umumnya, dan Internet pada khususnya.Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protocol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi.Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak kini adalah TCP/IP stack Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan computer untuk berhubungan antara satu dengan yang lain, biasanya berupa bentuk waktu, barisan, pemeriksaan error saattransmisi data.Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protocol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta computer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protocol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Gambar 1.1 Berkomunikasi menggunakan protocol TCP/IP
Komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol ini.Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis computer dan system operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan system operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Sun-SPARC yang menjalankan Solaris.Jadi, jika sebuah computer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung ke internet, maka computer tersebut dapat berhubungan langsung dengan komputer lain dibelahan dunia manapun yang juga terhubung dengan internet,Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan computer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, sepertihalnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
1.1.2        Apa yang Membuat TCP/IP Menjadi Penting?
Karena TCP/IP merupakan protocol yang telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan system operasi, maka rasanya tidak ada rangkaian protocol lain yang begitu powerfull kemampuannya untuk dapat bekerja pada semua lapisan perangkat keras dan system operasi seperti berikut ini:
a.       Novell Netware
b.      Mainframe IBM
c.       Sistem Digital VMS
d.      Microsoft Windws Server
e.       Server & workstation UNIX, Linux, FreeBSD, Open BSD
f.       Macintosh
g.      PC DOS, dan lain-lain
1.1.3        Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?
   Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protocol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP. Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan computer.
   Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2.      Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3.      Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada.
4.      Mudah dikonfigurasikan.
Sebelum TCP/IP digunakan sebagai standart untuk komunikasi data, OSI (Open System Interconnection) lebih dulu digunakan dan dikembangkan walaupun pada saat yang bersamaan TCP/IP sudah mulai diteliti dan dikembangkan. Pada saat itu OSI diyakini akan menjadi standart komunikasi data yang terakhir. Namun kenyataannya adalah TCP/IP yang dijadikan sebagai standart dan menjadi model arsitektur standart yang “berkuasa” yang mana hingga saat ini arsitektur TCP/IP terus dikembangkan dan diuji.
         Arsitektur TCP/IP sendiri mulai diteliti dan dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) pada tahun 1973. Proyek penelitian ini muncul dikarenakan adanya maksud untuk menghubungkan sejumlah networks yang berbeda yang mana networks tersebut dibangun oleh beberapa vendor yang berbeda kedalam suatu jaringan yang berada pada jaringan yang lebih banyak dan luas (network of networks/internet).
            Kemudian, pada tahun 1977 diadakan suatu pengujian terhadap arsitektur TCP/IP.Selanjutnya, pada tahun 1983, TCP/IP menjadi protokol resmi untuk ARPANET dan kemudian protokol TCP/IP begitu mendominasi dan menjadi protokol yang paling populer dan banyak digunakan sebagai standart untuk komunikasi data.Protokol TCP/IP-pun berevolusi seiring dengan waktu mengingat kebutuhan yang meningkat terhadap jaringan komputer dan internet.Pengembangan tersebut dilakukan oleh beberapa badan seperti Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comment (RFC) yang dirilis oleh IETF.
1.1.4    Layanan Apa Saja yang Diberikan oleh TCP/IP
            Berikut ini adalah layanan “tradisional” yang dilakukan TCP/IP:
a.       Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
b.      Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
c.       Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)
d.      Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
e.       remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
f.       name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)
            RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
·         S: standard, standar resmi bagi internet
·         DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
·         PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
·         I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
·         E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
·         H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbangkan untuk standarisasi.
1.1.5        Bentuk Arsitektur dari TCP/IP
            Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IPdapat saling menyesuaikan.
      Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
·         Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
·         Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
·         Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
·         Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
         Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI (Open System Interconnections), berartibahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut.Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yg mana setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRYIUJklbZNzu2s1Osbpk5S9PxeNoV_LUzywg__XoSzRUduqafJ6LPzsVRTj8k-5jr486ws3OxNlbnPqXpXuXdNmoR7ovs7YbDFdYufhdXh_ogPWuOCocaWBLKPHimIYq-H-9NYKky3Bc/s320/aaa_htm_60b1d754.jpg
Gambar 1.2 hierarki TCP/IP
            Peer process
            Application  layer <—————–>     Application    layer
Presentation layer <—————–>     Presentation   layer
Session  layer         <—————–>     session           layer
Transport layer      <—————–>     Transport       layer
Network  layer      <—————–>     Network        layer
Data      link  layer <—————–>     Data               link   layer
Physical   layer      <—————–>     Physical         layer
                                               

            Tiga lapisan teratas biasa dikenalsebagai “upper lever protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai “lower levelprotocol”.Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung darikeberhasilan operasi layer sebelumnya.Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengandata link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data link dibawahnya).Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yg penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yg lebih kecil. Tiaplapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisandiatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehinggamodifikasi yg dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisanmenjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya danhanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentuhanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai“Peer process”. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yangsama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisandibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat“interface” (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya kelapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengansempurna.Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai “arsitektur jaringan”.Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasidengan lawannya melalui “header”.Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalambentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :
============================================
|Application layer                          |                                               |
|Presentation layer                         | Application layer                  |
|Session layer                                 |                                               |
|======================    |==================== |
|Transport layer                              | Transport layer/                     |
| | Host to host                               |
|===========================================    |
|Network layer                               | Network layer/                      |
|                                                      | internet layer                         |
|======================    |==================== |
|Data Link layer                             | Network access                    |
|Physical layer                                |                                               |
============================================
|Model OSI                                   | model Internet                      |
Gambar 1.3 model TCP/IP

a.      Network Access
      Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal- sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.
b.      Internet layer/ network layer
      Untuk mengirimkan pesan pada suatu internet network (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik di identifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut “paket”.Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesantersebut sampai pada jaringan yg benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untukmengirimkan pesan ke node tertentu.meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut “routing” danperalatan yang meneruskan paket adalah “routers”. Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :“End nodes”, menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan network untukmenambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadangdisebut “end system” (istilah OSI) atau “host” (istilah TCP/IP) Router memasukan mekanismekhusus untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yg kompleks, router biasanyamerupakan peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir.Router kadang-kadang disebut “intermediate system” (istilah OSI) atau “gateway” (istilah TCP/IP).Selainitu, juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan.Protokol lapisanintenet yang utama adalah internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919, 922,950).IPmenggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet.ICMP(dibahas nanti) digunakanuntuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :
a.       Pengalamatan
b.      Fragmentasi datagram pada antar jaringan
c.       Pengiriman datagram pada antar jaringan
d.      Transport layer /host to host
c.       Transport Layer
      Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yg bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port). Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut “demultiplexing”. Tanggung jawab lapisan transport yang paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :
·         Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan dengan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.
·         Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahantersebut. Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan reliable delivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”. Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua protocol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yg besar. UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.
d.      Application layer
      Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program.Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya.Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal. Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg didefinisikan oleh IEEE802.4 dimana system dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan dilewatkan dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring. komputer port adalah tempat adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (utk koneksi modem).

1.1.6        Bagaimana TCP dan IP Bekerja ?
            Seperti yang telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protocol (penghubung)antara satu komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS ygberbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email. Dalam pengirimanemail ada beberapa prinsip dasar yg harus dilakukan, yaitu
·   Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut.
·   Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.
            Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP.Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing, yaitu :
·   TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data (dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram.
·   IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP. Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP “hanya” mengirimkan data “tanpa” mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan” datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya.
            Secara teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak menggambarkan TCP/IP.Datagram adalah unitdari data, yg tercakup dalam protokol.ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yg bertugas memberikan pesan dalamIP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):
a.       Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapatdijangkau.
b.      Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.
c.       Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.
d.      Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan ruang bufferatau karena datagram tidak dapat diproses.Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.
e.       Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.
Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router discovery message dan merupakanperluasan dari ICMP, terutama membahas mengenai kemampuan bagi host untuk menempatkan rute kegateway.
1.1.7        Pengalamatan
      Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
·         Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
·         Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
1.1.8    Cara pengkonfigurasian TCP/IP
Konfigurasi Ip Adderess
1.      Pilih Start–Setting–Control Panel–Network Connections–klik cepat 2 kali atau klik kanan open
2.      Selanjutnya klik kanan Local Area Connection – pilih properties
3.      Selanjutnya pilih internet protocoal (TCP/IP) dan pilih tombol Properties
4.      Selanjutnya aktifkan dengan memilih use the following IP address, lalu isi ip address dan subnet mask yang dikehendaki kemudian klik OK
5.      Setelah mengatur ip address lakukan test koneksi jaringan dengan cara klik Start– Program–Accesoris–Command Prompt atau pada RUN ketikkan CMD
6.      Selanjutnya ketikkan IPCONFIG, PING kemudian enter
7.      Kemudian jika ingin kofigurasi Komputer Name dan Groupname jaringan dapat dilakukan dengan cara buka windows explorer,klik kana My komputer pilih properties
8.      Selanjutnya pilih tab Computer Name dan pilih Change
9.      Kemudian isikan Computer Name dan Workgroup yang diinginkan
10.  Kemudian Klik OK











1.2      DOD (Departement of Defense)

            Walaupun model OSI telah dibuat tahun 1979, tetapi konsep lapisan untuk protokol telah ada jauh sebelum diformalisasi kedalam model OSI. Salah satu contohprotokol yang lebih dulu berhasil menggunakan konsep lapisan untuk protokol adalahTCP/IP, karena TCP/IP memiliki pertalian dengan Departement of Defense, sehinggalapisan protokol TCP/IP disebut dengan model DoD.


Gambar 1.4 Lapisan pada Model DoD


         Lapisan paling bawah adalah network-access-layer yang mewakili komponen penghubung dengan saluran fisik seperti kabel, transceiver, NIC, LAN access protocol(seperti CSMA/CD untuk ethernet dan token-access untuk token-ring),token-bus, dan FDDI.Network-access-layer dipergunakan oleh internet-layer.
         Internet-layer bertanggung jawab untuk menyediakan logical-address bagi physical-network-interface. Pada model DoD yang merupakan implementasi dariinternet-layer adalah internet-protocol (IP) yang bertanggung jawab memetakanlogical-address dan physical-address yang disediakan oleh network-access-layer,dengan menggunakan address-resolution-protocol (ARP) dan Reverse-addressresolution-protocol (RARP).
         Segala masalah, diagnostic-information, dan keadaan yang berkenaan denganprotokol IP dilaporkan oleh protokol terpisah yang disebut internet-control-messageprotocol (ICMP) yang juga beroperasi pada internet-layer.Internet-layer jugamemiliki perhatian kepada routing (pengaturan lintasan) data paket diantara beberapa host dan jaringan.Layer lebih tinggi yang menggunakan internet-layer adalah host-tohost-layer.
         Protokol Host-to-host mengatur hubungan antara dua host pada jaringan. Padamodel DoDhost-to-host-protocoldiimplementasikan menjadi transmission-controlprotocol(TCP) dan user-datagram-protocol (UDP). Protokol TCP bertanggungjawab kepada keandalan hubungan, hubungan yang simultan, dan full-duplex.Keandalan hubungan dapat berarti TCP peduli kepada koreksi kesalahan transmisidengan mengirim kembali bagian data yang mengalami error.
         Process/Applicationlayeryang menggunakan TCP tidak memiliki kepedulian kepada benar atau salahnyadata yang diterima, karena urusan ini telah ditangani oleh TCP.Process/Application-layer menyediakan aplikasi yang dapat menggunakan protokol pada lapisan host-to-host-layer (TCP dan UDP), contoh dari aplikasi iniadalah file-transfer-protocol (FTP), terminal-emulation (TELNET), electronic-mail(SMTP), dan simple-network-management-protocol (SNMP).
         Jika membandingkan secara fungsionalitas maka model DoD dan model OSImemiliki kemiripan, seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 1.5 Model OSI dan model DoD


         Network-access-layer pada model DoD berhubungan dengan dua lapisan padamodel OSI yaitu :physical-layer dan data-link-layer. Internet-layer pada model DoD berhubungan dengan network-layer pada model OSI. Host-to-host-layer pada modelDoD berhubungan dengan transport-layer pada model OSI. Process/Applcation-layer pada model DoD berhubungan dengan tiga lapisan pada model OSI yaitu :sessionlayer,presentation-layer dan application-layer.



1.3       REFERENSI JARINGAN OSI
            Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977.OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor).OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda.Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
            Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
·         Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
·         Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
·         Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
·         Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
            OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBMSystems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
           Sistem jaringan yangdirancang menurut kerangka kerja dan spesifikasi OSI maka akan memiliki metodekomunikasi yang saling kompatibel.
Gambar 1.6  Model Referensi OSI
Model OSI memili 7 layer yang bekerja dari layer teratas menuju kebawahbawah sesuai urutan : aplication, presentation, session, transport, network, data-link,physical. Ketuju layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang harus diikuti untuk menentukan layer dalam komunikasi, yaitu :

·         Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang secara teori diperlukan.
·         Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.
·         Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan agar sesuai dengan standart protocol secara internasional.
·         Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi informasi menerobos antarmuka layer.
·         Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi jumlah layer sebaiknya sekecil mungkin untuk menghindari arsitektur yang luas.

1.3.1        Karakteristik Lapisan OSI
             Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software.Lapisan tertinggi (lapisan aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user).
             Pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan lain di model OSI.
             Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.
Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti416.jpg
Gambar 1.7 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan Bawah model OSI

           Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi.Sebenarnya komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi.Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan.Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan, dan protokol routing. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam-macam media LAN.
           Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi dari macam-macam WAN. Protokol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas.Akhirnya protokol jaringan terdiri dari berbagai protokol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protokol.

1.3.2        Lapisan-lapisan Model OSI
1.      Physical Layer (Lapisan Fisik)
         Lapisan fisik atau physical Layer sambungan elektronik dari komputer ke Local Area Network melalui Ethernet Card atau perangkat wireless, perangkat modem satelit atau perangkat modem leased line. Perangkat elektronik yang digunakan ini memberikan karakteristik fisik media jaringan komputer. Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media transmisi serta antarmukanya.
Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan fisik ini adalah :
·   Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka
·   Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
·   Data rate (laju data)
·   Sinkronisasi bit
·   Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-topoint atau point-to-multipoint configuration
·   Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus topology.
·   Moda transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode
Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti418.jpg
Gambar 1.8 Lapisan Fisik / Physical Layer

2.      Data Link Layer (Lapisan Data Link)
         Lapisan data link berfungsi mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link yang reliabel. Dalam lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan diatasnya.
Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti419.jpg
Gambar 1.9 Lapisan Data/Data Lirik Layer

Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
·         Framing yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unitunit data yang disebut frame.
·         Physical addressing . Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.
·         Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
·         Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
·         Access control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.

3.       Network Layer (Lapisan Network)
         Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan konsep source-to-destination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah :

·   Logical addressing
Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar jaringan/ network.Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.

·   Routing
Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork diperlukan metoda routing/perutean. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari jaringa n tertentu menuju device lain pada jaringan yang lain.

Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti420.jpg
Gambar 1.10 Lapisan Nertwork/network layer

4.      Transport Layer (Lapisan Transport)
         Lapisan ini bertugas memastikan packet dihantar dengan betul. Contohnya TCP yang dikategorikan sebagai protokol "connection oriented" akanmemastikan packet sampai ke destinasi dan mungkin dalam susunan yang betul. Jikaada packet yang hilang ia akan dihantar semula. Berbanding dengan UDP (dipanggil connectionless) packet dihantar dengan cara "best effort" basis tanpa perlu dihantar semula. Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-destination (end-to-end) daripada jenis message tertentu. Tanggung jawab spesifik lapisan transpor ini adalah :

·   Sevice-point addressing
Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainandalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transpor ini tidak hanya menangani pengiriman/ delivery source-todestination dari Komputer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri lagi yang disebut service point address atau port address.


·   Segmentation dan reassembly.
Sebuah message dibagi dalam segmen- segmen yang terkirim.Setiap segmen memiliki sequence number. Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transpor untuk merakit/reassembly segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.

·   Connection control.
Lapisan transpor dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented.

·   Flow control
Seperti halnya lapisan data link, lapisan transpor bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.

·   Error control
Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.

                     Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti421.jpg
                     Gambar 1.11 Lapisan Transport/Transport Layer

5.      Session Layer (Lapisan Session)
         Layanan yang diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk beberapa proses.Session-layer menggunakan transport-layer untuk menyediakan perbaikanservis pada session. Contoh dari session termasuk pencatatan pada host saat usersedang pada jaringan atau session sedang menyusun untuk kegunaan transfer file.
         Session pada saat tersambung secara umum dapat menyediakan komunikasi dua arah (full-duplex), tetapi pada beberapa aplikasi kadangkala hanya memerlukan komunikasi satu arah (half-duplex).Session-layer memiliki dialog-control yang dapat menyediakan komunikasi satu arah atau dua arah.
·         Dialog control
·         Token management
·         Activity management

         Pada beberapa protokol, umumnya hanya satu sisi yang mencoba untukbekerja secara kritis, tetapi untuk menghindari kedua sisi mencoba bersama-samauntuk bekerja secara kirits maka dibutuhkan pengontrol mekanisme sepertimenerapkan adanya token.Ketika menggunakan metode token, hanya sisi yangmemegang token yang diijinkan untuk melakukan operasi.Untuk menentukan sisimana yang memiliki token dan bagaimana token ditransfer diantara dua sisi disebuttoken-management.
         Penggunaan kata token disini jangan membuat bingung dengan cora kerjatoken-ring, maka token-management merupakan konsep yang dimiliki layer yang lebihtinggi yaitu layer ke 5 pada model OSI, sedangkan cara kerja token-ring pada IBMdimiliki oleh layer 2 dan 1 pada model OSI.
         Jika melakukan tugas transfer file antara 2 PC selama 1 jam, dan jaringanmengalami tabrakan sekitar setiap 30 menit, maka tidak akan didapatkan transfer fileyang lengkap. Setelah masing-masing transfer tadi diabaikan akan dimulai lagi dariawal, untuk mengatasi masalah ini, maka file transfer dapat diperlakukan sebagaiaktifitas tunggal dengan memasukkan checkpoint pada aliran data. Pada metode inijika jaringan mengalami tabrakan session-layer dapat mensinkronkan pada checkpointsebelumnya. Cara kerja dengan mengatur keseluruhan aktifitas ini disebut dengan
activity-management.

Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti422.jpg
Gambar 1.12 Lapisan Session/Session Layer

6.      Presentation Layer (Lapisan presentasi)
                     Presentation layer lebih cenderung pada syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem.Presentation-layer mengatur cara untuk mewakili data, beberapa cara untukmewakili data untuk file teks dan angka adalah menggunakan ASCII atau EBDIC.Jika dua sisi yang terlibat dalam komunikasi menggunakan meotda berbeda untukmewakili data, maka tidak akan saling mengerti satu sama lain. Presentation-layer menggunakan syntax dan semantic yang umum untuk mewakili data.Jika semua nodememakai dan mengerti bahasa yang umum dipakai maka kesalah pahaman dalam menginter prestasikan data dapat dihilangkan. Contoh bahasa yang umum dipakai sesuai rekomendasi OSI adalah abstract-syntax-representaion, rev 1 (ASN 1).
                     Tanggung jawab spesifik :
Ø  Translasi
Ø  Enkripsi
Ø  Kompresi
Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti423.jpg
Gambar 1.13 Lapisan Presentasi/Presentasi Layer


7.      Application Layer (Lapisan Aplikasi)
                     Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi manusia dengan perangkat lunak/software aplikasi.Application-layer berisi beberapa protokol dan fungsi yang diperlukan olehpemakai aplikasi untuk melakukan jenis komunikasi yang diinginkan. Contoh fungsiutama yang diperlukan adalah :
·         Protokol menyediakan fasilitas penyedia file secara remote, seperti open, close, read, save, writedan membagi akses ke file tersebut.
·         Akses transfer file dan database secara remote.
·         Fasilitan menangani pesan untuk aplikasi e-mail.
·         Fasilitas direktori global dan lokal pada sumber daya jaringan.
·         Cara yang seragam untuk menangani berbagai monitoring sistim dan peralatan.
·         Menjalankan perintah secara remote.
         Beberapa contoh aplikasi tadi disebut dengan application-program inginterface (API).Untuk menulis aplikasi yang berhubungan dengan jaringan dapatdigunakan pustaka pemprograman API.
         Contoh aplikasi Netware pada application-layer adalah netware-controlprotocol (NCP) sedangkan untuk TCP/IP adalah FTP, SMTP dan TELNET.

Description: C:\Users\irma\Documents\WordFile\Documents\PROTOKOL_DAN_STANDAR_JARINGAN_12.1_Pramudi_utomo_files\Ti424.jpg
Gambar 1.14 Lapisan Aplikasi/Application Layer



1.4    KESIMPULAN
TCP/IP (singkatandari Transmission Control protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan kumpulan computer untuk berkomunikasi dan  bertukar data di dalam suatu jaringan pada umumnya, dan Internet pada khususnya.Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protocol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protocol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet.
Lapisan Model OSI

·         Physical Layer (Lapisan Fisik)
·         Data Link Layer (Lapisan Data Link)
·         Network Layer (Lapisan Network)
·         Transport Layer (Lapisan Transport)
·         Session Layer (Lapisan Session)
·         Presentation Layer (Lapisan presentasi)
·         Application Layer (Lapisan Aplikasi)






0 komentar:

Posting Komentar