CHAPTER 1
TCP/IP-DOD
1.1
KONSEP DASAR TCP/IP
TCP/IP
merupakan suatu model protokol komunikasi data yang sangat memberikan perubahan
besar pada dunia komunikasi dan komputer. Protokol TCP/IP ini dapat memberikan
suatu standar yang diakui secara internasional dan digunakan sebagai acuan
dalam pengembangan dunia komputer khususnya pada jaringan komputer. Dimana
protokol ini dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara komputer
satu dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walapun komputer tersebut
menggunakan platform sistem operasi yang berbeda. TCP/IP ini mempunyai 5 layer.
Berbeda dengan OSI Model yang mempunyai 7 layer. Adapun layer tersebut antara
lain Physical Layer, Network Access Layer, Internet Layer, Transport Layer dan
Application Layer. Kelima layer tersebut mempunyai fungsi dan tanggungjawabnya
masing-masing seperti halnya layer yang ada pada OSI Model tersebut.
TCP/IP juga merupakan
pengetahuan dasar bagi seorang network administrator.Tanpa mengenal TCP/IP seorang hacker sekalipun kemungkinan tidak dapat melangkah maju di dunia perhackingan. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan awal dari segala hal yang berhubungan dengan jaringan computer saat ini.
pengetahuan dasar bagi seorang network administrator.Tanpa mengenal TCP/IP seorang hacker sekalipun kemungkinan tidak dapat melangkah maju di dunia perhackingan. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan awal dari segala hal yang berhubungan dengan jaringan computer saat ini.
Banyak orang yang mengesampingkan pentingnya
mempelajari TCP/IP. Mereka mengaku dirinya hacker tetapi tidak mengerti sama
sekali apa itu TCP/IP. Merasa dirinya telah menjadi hacker, apabila bias
membuat crash ataupun menyusup ke resource sebuah server, padahal bukan itu
maksud dari kegiatan hacking. Hacker itu adalah orang yang haus akan pengetahuan,
bukan haus akan penghancuran. Hacker adalah seseorang yang merasa dirinya harus
berpacu dengan waktu untuk memahami dan menguasai teknologi, merasa tertantang
untuk belajar lebih dari orang lain, dan bersedia membagi pengetahuan yang ia
miliki untuk meningkatkan potensi.
Untuk menjadi hacker dibutuhkan kerja kerja keras,
semangat, motivasi yang tinggi serta pemahaman atas seluk-beluk internet itu
sendiri.Tanpa hal-hal tersebut mustahil dapat menjadi seorang hacker yang
tangguh.
Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer,
ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber kekomputer tujuan dimana
proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar kekomputer yang
dituju. Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang
dipikirkan. Alasan pertama, computer tujuan berada jauh dari komputer sumber.Sehingga
paket data yang dikirimkan bias saja hilang atau rusak di tengahjalan. Alasan lainnya,mungkin
computer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket data dari/kekomputer yang lain.
Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa terjadi
kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut dibutuhkan pengaturan
proses pengiriman data yang dikenal sebagai protocol. Protokol di sini adalah sebuah
perangkat lunak yang melekat pada setiap system operasi tertentu.
1.1.1
Apa
itu TCP/IP ?
TCP/IP
(singkatandari Transmission Control protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok
protokol yang memungkinkan kumpulan computer untuk berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan pada
umumnya, dan Internet pada khususnya.Protokol
ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protocol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite).Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan
saat ini.Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak
(software) di system operasi.Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak kini
adalah TCP/IP stack Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan
computer untuk berhubungan antara satu dengan yang lain, biasanya berupa bentuk
waktu, barisan, pemeriksaan error saattransmisi data.Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga
awal 1980-an sebagai sebuah protocol standar untuk menghubungkan komputer-komputer
dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport
jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini
menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP
(IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta computer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable
yang berarti protocol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda
(seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang
heterogen.

Gambar 1.1 Berkomunikasi menggunakan protocol TCP/IP
Komputer yang terhubung ke
internet berkomunikasi dengan protocol ini.Karena menggunakan bahasa yang sama,
yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis computer dan system operasi tidak menjadi
masalah. Komputer PC dengan system operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer
Sun-SPARC yang menjalankan Solaris.Jadi, jika sebuah computer menggunakan protokol
TCP/IP dan terhubung ke internet, maka computer tersebut dapat berhubungan langsung
dengan komputer lain dibelahan dunia manapun yang juga terhubung dengan
internet,Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring
dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan computer dan
Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, sepertihalnya
Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet
Engineering Task Force (IETF).Macam-macam protokol yang berjalan di atas
TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang
disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
1.1.2
Apa
yang Membuat TCP/IP Menjadi Penting?
Karena
TCP/IP merupakan protocol yang telah diterapkan pada hampir semua perangkat
keras dan system operasi, maka rasanya tidak ada rangkaian protocol lain yang
begitu powerfull kemampuannya untuk dapat bekerja pada semua lapisan perangkat
keras dan system operasi seperti berikut ini:
a.
Novell
Netware
b.
Mainframe
IBM
c.
Sistem
Digital VMS
d.
Microsoft
Windws Server
e.
Server
& workstation UNIX, Linux, FreeBSD, Open BSD
f.
Macintosh
g. PC DOS, dan lain-lain
1.1.3
Bagaimana
awalnya keberadaan TCP/IP ?
Sejarah
TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital
yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun
1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang
digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin
banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protocol komunikasi yang lebih
umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk
memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang
mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah
perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk
menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang
digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol
TCP/IP. Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar
defacto jaringan computer.
Konsep
TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu
komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer
DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg
organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan
negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh
karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol
TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Terciptanya protokol-protokol umum, DoD
memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2.
Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3.
Dapat dipadukan dengan teknologi WAN
(Wide Area Network) yang telah ada.
4.
Mudah dikonfigurasikan.
Sebelum TCP/IP
digunakan sebagai standart untuk komunikasi data, OSI (Open System
Interconnection) lebih dulu digunakan dan dikembangkan walaupun pada saat yang
bersamaan TCP/IP sudah mulai diteliti dan dikembangkan. Pada saat itu OSI diyakini
akan menjadi standart komunikasi data yang terakhir. Namun kenyataannya adalah
TCP/IP yang dijadikan sebagai standart dan menjadi model arsitektur standart
yang “berkuasa” yang mana hingga saat ini arsitektur TCP/IP terus dikembangkan
dan diuji.
Arsitektur TCP/IP sendiri mulai
diteliti dan dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US
Department of Defense) pada tahun 1973. Proyek penelitian ini muncul
dikarenakan adanya maksud untuk menghubungkan sejumlah networks yang berbeda
yang mana networks tersebut dibangun oleh beberapa vendor yang berbeda kedalam
suatu jaringan yang berada pada jaringan yang lebih banyak dan luas (network of
networks/internet).
Kemudian,
pada tahun 1977 diadakan suatu pengujian terhadap arsitektur TCP/IP.Selanjutnya,
pada tahun 1983, TCP/IP menjadi protokol resmi untuk ARPANET dan kemudian
protokol TCP/IP begitu mendominasi dan menjadi protokol yang paling populer dan
banyak digunakan sebagai standart untuk komunikasi data.Protokol TCP/IP-pun
berevolusi seiring dengan waktu mengingat kebutuhan yang meningkat terhadap
jaringan komputer dan internet.Pengembangan tersebut dilakukan oleh beberapa
badan seperti Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan
Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di
atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen
yang disebut sebagai Request for Comment (RFC) yang dirilis oleh IETF.
1.1.4 Layanan Apa Saja yang Diberikan oleh TCP/IP
Berikut ini adalah layanan “tradisional” yang dilakukan
TCP/IP:
a.
Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol
(FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun
menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali
memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg
dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk
spesifikasi FTP)
b. Remote login.
Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat
melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini
berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari
komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet
lebih lanjut)
c. Computer mail.
Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)
d. Network File
System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien
untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file
tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih
lanjut)
e. remote execution.
Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer
yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas,
sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada
beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja,
yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg
menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk
memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai
contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
f. name servers. Nama
database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg
menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk
menentukan nama host di internet.)
RFC (Request For Comments) adalah
merupakan standar yg digunakan dalam internet, meskipun ada juga isinya yg
merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB
(Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti dan
profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah
surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
·
S:
standard, standar resmi bagi internet
·
DS:
Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
·
PS:
Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
·
I:
Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
·
E:
Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
·
H:
Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbangkan
untuk standarisasi.
1.1.5
Bentuk Arsitektur dari TCP/IP
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian
protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas
komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan
itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara
agar TCP/IPdapat saling menyesuaikan.
Setiap
lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP
diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol
TCP/IP adalah sebagai berikut:
·
Protokol lapisan aplikasi: bertanggung
jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP),
Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer
Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network
Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa
implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol
lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets
(Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
·
Protokol lapisan antar-host: berguna
untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat
connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam
lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP).
·
Protokol lapisan internetwork:
bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi
paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam
lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),
Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management
Protocol (IGMP).
·
Protokol lapisan antarmuka jaringan:
bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan
yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai
dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring),
MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched
Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta
Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Karena TCP/IP
merupakan salah satu lapisan protokol OSI (Open System Interconnections),
berartibahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut.Berikut adalah model referensi OSI 7
lapisan, yg mana setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :
Gambar
1.2 hierarki TCP/IP
Peer
process
Application layer <—————–> Application layer
Presentation layer <—————–> Presentation layer
Session layer <—————–> session layer
Transport layer <—————–> Transport layer
Network layer <—————–> Network layer
Data link layer <—————–> Data link layer
Physical layer <—————–> Physical layer
Presentation layer <—————–> Presentation layer
Session layer <—————–> session layer
Transport layer <—————–> Transport layer
Network layer <—————–> Network layer
Data link layer <—————–> Data link layer
Physical layer <—————–> Physical layer
Tiga lapisan teratas biasa dikenalsebagai “upper lever protocol”
sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai “lower levelprotocol”.Tiap
lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung
darikeberhasilan operasi layer sebelumnya.Sebuah lapisan pengirim hanya perlu
berhubungan dengandata link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau
dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport
diatasnya atau dengan lapisan data link dibawahnya).Model dengan menggunakan
lapisan ini merupakan sebuah konsep yg penting karena suatu fungsi yang rumit
yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yg
lebih kecil. Tiaplapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan
diatasnya dan juga melindungi lapisandiatasnya dari rincian cara pemberian
layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehinggamodifikasi yg dilakukan
atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain.
Lapisanmenjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan
yang berlaku untuknya danhanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat.
Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentuhanya akan berhubungan dengan
lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai“Peer
process”. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar
lapisan yangsama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan
data dan kendali ke lapisandibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai.
Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat“interface” (antarmuka). Interface
ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya kelapisan lebih
atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami
dengansempurna.Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai “arsitektur
jaringan”.Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena
tiap lapisan berkomunikasidengan lawannya melalui “header”.Walaupun rumit
tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalambentuk modul sehingga kerumitan
dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita tidak akan membahas model OSI
secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP tidak mengikuti
benar model referensi OSI tersebut. Walaupun
demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :
============================================
|Application
layer | |
|Presentation
layer |
Application layer |
|Session
layer | |
|======================
|==================== |
|Transport
layer |
Transport layer/ |
| |
Host to host |
|=========================================== |
|Network
layer |
Network layer/ |
| |
internet layer |
|======================
|==================== |
|Data
Link layer |
Network access |
|Physical
layer | |
============================================
|Model
OSI |
model Internet |
Gambar
1.3 model TCP/IP
a.
Network Access
Lapisan ini hanya
menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal- sinyal dan karakteristik
antarmuka tambahan media.
b.
Internet layer/ network
layer
Untuk mengirimkan pesan
pada suatu internet network (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan),
tiap jaringan harus secara unik di identifikasi oleh alamat jaringan. Ketika
jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network
akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan
jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut “paket”.Informasi
alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar,
setelah pesantersebut sampai pada jaringan yg benar, lapisan data link dapat
menggunakan alamat node untukmengirimkan pesan ke node tertentu.meneruskan
paket ke jaringan yang benar disebut “routing” danperalatan yang meneruskan
paket adalah “routers”. Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :“End
nodes”, menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan
network untukmenambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak
melakukan routing. End nodes kadang-kadangdisebut “end system” (istilah OSI)
atau “host” (istilah TCP/IP) Router memasukan mekanismekhusus untuk melakukan
routing. Karena routing merupakan tugas yg kompleks, router biasanyamerupakan
peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna
akhir.Router kadang-kadang disebut “intermediate system” (istilah OSI) atau
“gateway” (istilah TCP/IP).Selainitu, juga lapisan ini bertanggung jawab untuk
pengiriman data melalui antar jaringan.Protokol lapisanintenet yang utama
adalah internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919,
922,950).IPmenggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus
internet.ICMP(dibahas nanti) digunakanuntuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan
host ke host. Adapun fungsi IP :
a.
Pengalamatan
b.
Fragmentasi datagram pada
antar jaringan
c.
Pengiriman datagram pada
antar jaringan
d.
Transport layer /host to
host
c.
Transport Layer
Salah satu tanggung
jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment
yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi
penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan
pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan
proses khusus pada satu komputer ke proses yg bersesuaian pada komputer tujuan.
Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket
(berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port). Mengenali
pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan
melalui media jaringan yg sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan
pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut “demultiplexing”.
Tanggung jawab lapisan transport yang paling berat dalam hal pengiriman pesan
adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori
umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :
·
Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan
dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan dengan jalan
memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta
pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.
·
Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan
bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahantersebut. Karena pemeriksaan
kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya
kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan
reliable delivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering
disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini
sering disebut “datagram”. Karena proses lapisan atas (application layer)
memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua protocol lapisan transport /host
to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha
secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan,
mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats
hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi
perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth
jaringan yg besar. UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg
tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak
akan berusaha untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan
atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan
mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.
d.
Application layer
Lapisan
inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user
program.Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya.Lapisan
sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di
lapisan ini dapat ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti
mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote
terminal. Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg didefinisikan oleh
IEEE802.4 dimana system dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel
twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem
diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit
khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan dilewatkan dari satu sistem ke
sistem lain sekitar ring. komputer port adalah tempat adalah tempat dimana
informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi,
keyboard dan mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet,
port berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial
port (utk koneksi modem).
1.1.6
Bagaimana TCP dan IP Bekerja ?
Seperti
yang telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protocol (penghubung)antara
satu komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut
memiliki OS ygberbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman
sebuah email. Dalam pengirimanemail ada beberapa prinsip dasar yg harus
dilakukan, yaitu
· Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa
yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut.
· Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.
Dari konsep ini kita dapat
mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg memungkinkan emailnya
sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP.Antara
TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing, yaitu :
· TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer
yg ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu
sebelum pertukaran data (dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga
bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan,
memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak
berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi).
Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya
kedalam beberapa datagram.
· IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah
untuk meroute data packet didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari
TCP dalam penyampaian datagram dan “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut
tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi
mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP.
Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error
message) kembali ke sumber data. Karena IP “hanya” mengirimkan data “tanpa”
mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk
dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan” datagram. Hal inilah penyebab banyak
paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya.
Secara
teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak menggambarkan
TCP/IP.Datagram adalah unitdari data, yg tercakup dalam protokol.ICPM adalah
kependekan dari Internet Control Message Protocol yg bertugas memberikan pesan
dalamIP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul (lengkapnya
lihat RFC 792):
a.
Destination unreachable,
terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapatdijangkau.
b.
Time exceded, dimana
datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.
c.
Parameter problem, terjadi
kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.
d.
Source quench, terjadi karena
router/host tujuan membuang datagram karena batasan ruang bufferatau karena
datagram tidak dapat diproses.Redirect, pesan ini memberi saran kepada host
asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.
e.
Echo request dan echo reply
message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.
Selain
RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router discovery message dan
merupakanperluasan dari ICMP, terutama membahas mengenai kemampuan bagi host
untuk menempatkan rute kegateway.
1.1.7
Pengalamatan
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema
pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer
dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai
berikut:
·
Pengalamatan IP: yang berupa alamat
logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya
ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang
diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian,
yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal
dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat
mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat
205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke
dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban
yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual
(statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
·
Fully qualified domain name (FQDN):
Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang
diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana
<nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer
berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam
jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name
System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan
sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan
"wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level
domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root
DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat
dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi,
dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih
dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat
IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name
Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau
%systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang
bersangkutan.
1.1.8 Cara
pengkonfigurasian TCP/IP
Konfigurasi Ip Adderess
1. Pilih
Start–Setting–Control Panel–Network Connections–klik cepat 2 kali atau klik
kanan open

2. Selanjutnya
klik kanan Local Area Connection – pilih properties

3. Selanjutnya
pilih internet protocoal (TCP/IP) dan pilih tombol Properties

4. Selanjutnya
aktifkan dengan memilih use the following IP address, lalu isi ip address dan
subnet mask yang dikehendaki kemudian klik OK

5. Setelah
mengatur ip address lakukan test koneksi jaringan dengan cara klik Start–
Program–Accesoris–Command Prompt atau pada RUN ketikkan CMD

6. Selanjutnya
ketikkan IPCONFIG, PING kemudian enter

7. Kemudian
jika ingin kofigurasi Komputer Name dan Groupname jaringan dapat dilakukan
dengan cara buka windows explorer,klik kana My komputer pilih properties

8. Selanjutnya
pilih tab Computer Name dan pilih Change

9. Kemudian
isikan Computer Name dan Workgroup yang diinginkan

10. Kemudian
Klik OK
1.2 DOD (Departement of Defense)
Walaupun model OSI telah dibuat
tahun 1979, tetapi konsep lapisan untuk protokol telah ada jauh sebelum
diformalisasi kedalam model OSI. Salah satu contohprotokol yang lebih dulu
berhasil menggunakan konsep lapisan untuk protokol adalahTCP/IP, karena TCP/IP
memiliki pertalian dengan Departement of Defense, sehinggalapisan
protokol TCP/IP disebut dengan model DoD.

Gambar 1.4 Lapisan pada Model DoD
Lapisan paling bawah adalah network-access-layer
yang mewakili komponen penghubung dengan saluran fisik seperti kabel,
transceiver, NIC, LAN access protocol(seperti CSMA/CD untuk ethernet dan
token-access untuk token-ring),token-bus, dan
FDDI.Network-access-layer dipergunakan oleh internet-layer.
Internet-layer bertanggung jawab
untuk menyediakan logical-address bagi physical-network-interface.
Pada model DoD yang merupakan implementasi dariinternet-layer adalah internet-protocol
(IP) yang bertanggung jawab memetakanlogical-address dan physical-address
yang disediakan oleh network-access-layer,dengan menggunakan address-resolution-protocol
(ARP) dan Reverse-addressresolution-protocol (RARP).
Segala masalah, diagnostic-information,
dan keadaan yang berkenaan denganprotokol IP dilaporkan oleh protokol terpisah
yang disebut internet-control-messageprotocol (ICMP) yang juga
beroperasi pada internet-layer.Internet-layer jugamemiliki
perhatian kepada routing (pengaturan lintasan) data paket diantara
beberapa host dan jaringan.Layer lebih tinggi yang menggunakan internet-layer
adalah host-tohost-layer.
Protokol Host-to-host mengatur
hubungan antara dua host pada jaringan. Padamodel DoDhost-to-host-protocoldiimplementasikan
menjadi transmission-controlprotocol(TCP) dan user-datagram-protocol (UDP).
Protokol TCP bertanggungjawab kepada keandalan hubungan, hubungan yang
simultan, dan full-duplex.Keandalan hubungan dapat berarti TCP peduli
kepada koreksi kesalahan transmisidengan mengirim kembali bagian data yang
mengalami error.
Process/Applicationlayeryang
menggunakan TCP tidak memiliki kepedulian kepada benar atau salahnyadata yang
diterima, karena urusan ini telah ditangani oleh TCP.Process/Application-layer
menyediakan aplikasi yang dapat menggunakan protokol pada lapisan host-to-host-layer
(TCP dan UDP), contoh dari aplikasi iniadalah file-transfer-protocol (FTP),
terminal-emulation (TELNET), electronic-mail(SMTP), dan simple-network-management-protocol
(SNMP).
Jika membandingkan secara fungsionalitas
maka model DoD dan model OSImemiliki kemiripan, seperti terlihat pada gambar
berikut.

Gambar
1.5 Model OSI dan model DoD
Network-access-layer pada
model DoD berhubungan dengan dua lapisan padamodel OSI yaitu :physical-layer
dan data-link-layer. Internet-layer pada model DoD
berhubungan dengan network-layer pada model OSI. Host-to-host-layer pada
modelDoD berhubungan dengan transport-layer pada model OSI. Process/Applcation-layer
pada model DoD berhubungan dengan tiga lapisan pada model OSI yaitu :sessionlayer,presentation-layer
dan application-layer.
1.3 REFERENSI JARINGAN OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI
Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural
jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977.OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model
ini disebut juga dengan model "Model
tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya
model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok
(vendor).OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk
menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda.Dalam suatu jaringan
yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang
berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak
bisa saling berkomunikasi.
Model
referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan.
Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
·
Standar model referensi ini,
jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task
Force (IETF), sangat berdekatan. Model
DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
·
Model referensi ini dianggap
sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi
connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow
control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
·
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference
Model menjadi kurang diminati.
·
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam
solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection
Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada
tahun 1995, dan implementasi
jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI
Reference Model pun akhirnya
dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar
komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang
digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBMSystems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol
stack) mereka ke OSI Reference
Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk
mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat
berfungsi dan berinteraksi.
Sistem jaringan yangdirancang menurut
kerangka kerja dan spesifikasi OSI maka akan memiliki metodekomunikasi yang
saling kompatibel.

Gambar
1.6 Model Referensi OSI
Model OSI memili 7 layer yang bekerja dari layer
teratas menuju kebawahbawah sesuai urutan : aplication, presentation, session,
transport, network, data-link,physical. Ketuju layer tersebut disusun
berdasarkan lima prinsip yang harus diikuti untuk menentukan layer dalam
komunikasi, yaitu :
·
Layer dibuat jika ketika diperlukan
pemisahan level yang secara teori diperlukan.
·
Masing-masing layer memiliki fungsi yang
jelas.
·
Setiap fungsi dari masing-masing layer
telah ditentukan agar sesuai dengan standart protocol secara internasional.
·
Batas kedua layer telah ditentukan untuk
mengurangi informasi menerobos antarmuka layer.
·
Setiap layer ditentukan dengan jelas
fungsinya, tetapi jumlah layer sebaiknya sekecil mungkin untuk menghindari
arsitektur yang luas.
1.3.1
Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI
dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan
bawah.Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada
umumnya diimplementasi hanya pada software.Lapisan tertinggi (lapisan aplikasi)
adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user).
Pengguna dan lapisan aplikasi saling
berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi.
Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk beberapa lapisan
atas dari lapisan lapisan lain di model OSI.
Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan
persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan
ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya
hanya diimplementasikan dalam software.
Gambar 1.7 Pemisahan Lapisan atas
dan Lapisan Bawah model OSI
Model OSI
menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer,
tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi.Sebenarnya komunikasi dapat
terjadi karena menggunakan protokol komunikasi.Di dalam konteks jaringan data,
sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan
bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan.Sebuah
protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI.
Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua
memelihara pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol
jaringan, dan protokol routing. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan
data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam-macam media
LAN.
Protokol WAN
beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefinisikan
komunikasi dari macam-macam WAN. Protokol routing adalah protocol lapisan
jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu
lintas.Akhirnya protokol jaringan terdiri dari berbagai protokol dari lapisan
teratas yang ada dalam sederetan protokol.
1.3.2
Lapisan-lapisan Model OSI
1.
Physical Layer (Lapisan Fisik)
Lapisan
fisik atau physical Layer sambungan elektronik dari komputer ke Local Area
Network melalui Ethernet Card atau perangkat wireless, perangkat modem satelit
atau perangkat modem leased line. Perangkat elektronik yang digunakan ini
memberikan karakteristik fisik media jaringan komputer. Lapisan fisik melakukan
fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam lapisan
ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media
transmisi serta antarmukanya.
Hal-hal penting yang dapat dibahas
lebih jauh dalam lapisan fisik ini adalah :
·
Karakteristik
fisik daripada media dan antarmuka
·
Representasi
bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga
termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
·
Data
rate (laju data)
·
Sinkronisasi
bit
·
Line
configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-topoint atau
point-to-multipoint configuration
·
Topologi
fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus topology.
·
Moda
transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode
Gambar
1.8 Lapisan Fisik / Physical Layer
2.
Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Lapisan
data link berfungsi mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas
transmisi data mentah menjadi link yang reliabel. Dalam lapisan ini menjamin
informasi bebas error untuk ke lapisan diatasnya.
Gambar 1.9 Lapisan Data/Data Lirik
Layer
Tanggung jawab utama lapisan data
link ini adalah sebagai berikut :
·
Framing
yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unitunit
data yang disebut frame.
·
Physical
addressing . Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka
data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan
pengirim dan/atau penerima.
·
Flow
control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow
control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
·
Error
control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan
mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
·
Access
control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data
link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat
tertentu.
3.
Network Layer (Lapisan Network)
Lapisan
network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan konsep
source-to-destination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini
adalah :
·
Logical
addressing
Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical
addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada
lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup
lokal dan antar jaringan/ network.Pada lapisan network ini logical address
ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
·
Routing
Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk
internetwork diperlukan metoda routing/perutean. Sehingga paket dapat
ditransfer dari satu device yang berasal dari jaringa n tertentu menuju device
lain pada jaringan yang lain.
Gambar 1.10 Lapisan Nertwork/network
layer
4.
Transport Layer (Lapisan Transport)
Lapisan
ini bertugas memastikan packet dihantar dengan betul. Contohnya TCP yang
dikategorikan sebagai protokol "connection oriented" akanmemastikan
packet sampai ke destinasi dan mungkin dalam susunan yang betul. Jikaada packet
yang hilang ia akan dihantar semula. Berbanding dengan UDP (dipanggil
connectionless) packet dihantar dengan cara "best effort" basis tanpa
perlu dihantar semula. Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman
source-to-destination (end-to-end) daripada jenis message tertentu. Tanggung
jawab spesifik lapisan transpor ini adalah :
·
Sevice-point
addressing
Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau
aplikasi yang berlainandalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transpor
ini tidak hanya menangani pengiriman/ delivery source-todestination dari
Komputer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada
delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message
yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri lagi yang
disebut service point address atau port address.
·
Segmentation
dan reassembly.
Sebuah message dibagi dalam segmen- segmen yang
terkirim.Setiap segmen memiliki sequence number. Sequence number ini yang
berguna bagi lapisan transpor untuk merakit/reassembly segmen-segman yang
terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
·
Connection
control.
Lapisan transpor dapat berperilaku sebagai connectionless
atau connection-oriented.
·
Flow
control
Seperti halnya lapisan data link, lapisan transpor
bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow
control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
·
Error
control
Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data
link, juga berorientasi end-to-end.
Gambar
1.11 Lapisan Transport/Transport Layer
5. Session
Layer (Lapisan Session)
Layanan
yang diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak
cukup untuk beberapa proses.Session-layer menggunakan
transport-layer untuk menyediakan perbaikanservis pada session. Contoh
dari session termasuk pencatatan pada host saat usersedang pada jaringan
atau session sedang menyusun untuk kegunaan transfer file.
Session pada saat tersambung
secara umum dapat menyediakan komunikasi dua arah (full-duplex), tetapi
pada beberapa aplikasi kadangkala hanya memerlukan komunikasi satu arah (half-duplex).Session-layer
memiliki dialog-control yang dapat menyediakan komunikasi satu arah
atau dua arah.
·
Dialog control
·
Token management
·
Activity management
Pada beberapa protokol, umumnya hanya
satu sisi yang mencoba untukbekerja secara kritis, tetapi untuk menghindari
kedua sisi mencoba bersama-samauntuk bekerja secara kirits maka dibutuhkan
pengontrol mekanisme sepertimenerapkan adanya token.Ketika menggunakan
metode token, hanya sisi yangmemegang token yang diijinkan untuk
melakukan operasi.Untuk menentukan sisimana yang memiliki token dan
bagaimana token ditransfer diantara dua sisi disebuttoken-management.
Penggunaan kata token disini jangan
membuat bingung dengan cora kerjatoken-ring, maka token-management merupakan
konsep yang dimiliki layer yang lebihtinggi yaitu layer ke 5 pada model OSI,
sedangkan cara kerja token-ring pada IBMdimiliki oleh layer 2 dan 1 pada
model OSI.
Jika melakukan tugas transfer file
antara 2 PC selama 1 jam, dan jaringanmengalami tabrakan sekitar setiap 30
menit, maka tidak akan didapatkan transfer fileyang lengkap. Setelah masing-masing
transfer tadi diabaikan akan dimulai lagi dariawal, untuk mengatasi masalah
ini, maka file transfer dapat diperlakukan sebagaiaktifitas tunggal dengan
memasukkan checkpoint pada aliran data. Pada metode inijika jaringan
mengalami tabrakan session-layer dapat mensinkronkan pada checkpointsebelumnya.
Cara kerja dengan mengatur keseluruhan aktifitas ini disebut dengan
activity-management.
Gambar
1.12 Lapisan Session/Session Layer
6.
Presentation Layer (Lapisan
presentasi)
Presentation
layer lebih cenderung pada syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua
sistem.Presentation-layer
mengatur
cara untuk mewakili data, beberapa cara untukmewakili data untuk file teks dan
angka adalah menggunakan ASCII atau EBDIC.Jika dua sisi yang terlibat dalam
komunikasi menggunakan meotda berbeda untukmewakili data, maka tidak akan
saling mengerti satu sama lain. Presentation-layer menggunakan syntax
dan semantic yang umum untuk mewakili data.Jika semua nodememakai
dan mengerti bahasa yang umum dipakai maka kesalah pahaman dalam menginter prestasikan
data dapat dihilangkan. Contoh bahasa yang umum dipakai sesuai rekomendasi OSI
adalah abstract-syntax-representaion, rev 1 (ASN 1).
Tanggung jawab spesifik :
Ø Translasi
Ø Enkripsi
Ø Kompresi
Gambar 1.13 Lapisan
Presentasi/Presentasi Layer
7.
Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Sesuai
namanya, lapisan ini menjembatani interaksi manusia dengan perangkat
lunak/software aplikasi.Application-layer berisi
beberapa protokol dan fungsi yang diperlukan olehpemakai aplikasi untuk
melakukan jenis komunikasi yang diinginkan. Contoh fungsiutama yang diperlukan
adalah :
·
Protokol menyediakan fasilitas penyedia
file secara remote, seperti open, close, read, save, writedan
membagi akses ke file tersebut.
·
Akses transfer file dan database secara
remote.
·
Fasilitan menangani pesan untuk aplikasi
e-mail.
·
Fasilitas direktori global dan lokal
pada sumber daya jaringan.
·
Cara yang seragam untuk menangani
berbagai monitoring sistim dan peralatan.
·
Menjalankan perintah secara remote.
Beberapa contoh aplikasi tadi disebut
dengan application-program inginterface (API).Untuk menulis aplikasi yang
berhubungan dengan jaringan dapatdigunakan pustaka pemprograman API.
Contoh aplikasi Netware pada application-layer
adalah netware-controlprotocol (NCP) sedangkan untuk TCP/IP adalah
FTP, SMTP dan TELNET.
Gambar 1.14 Lapisan
Aplikasi/Application Layer
1.4 KESIMPULAN
TCP/IP (singkatandari Transmission Control
protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan
kumpulan computer untuk berkomunikasi dan
bertukar data di dalam suatu jaringan pada umumnya, dan Internet pada
khususnya.Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protocol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu
jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced
Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus
bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu
lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai
pembuatan protocol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi
menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
RFC
(Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam internet,
meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong
belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite
independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan
evolusi sistem internet.
Lapisan Model OSI
·
Physical
Layer (Lapisan Fisik)
·
Data
Link Layer (Lapisan Data Link)
·
Network
Layer (Lapisan Network)
·
Transport
Layer (Lapisan Transport)
·
Session
Layer (Lapisan Session)
·
Presentation
Layer (Lapisan presentasi)
·
Application
Layer (Lapisan Aplikasi)
0 komentar:
Posting Komentar